Guna memudahkan kontrol dalam proses pembuatan semen hingga memasuki tahap distribusi, dibentuklah tim Supply Chain Management (SCM) SMIG. Peran SCM ini diharapkan bisa memberikan efisiensi terhadap perusahaan. Dalam assesment yang dimulai pada Rabu, 20 Mei 2015 ini, salah satunya adalah hal yang menyangkut proses pembuatan semen yang diamati dengan seksama oleh tim SCM.

Tim SCM yang berjumlah 30 orang dari kesatuan SMIG ini melakukan peninjauan dibeberapa titik misalnya di area Gudang batubara/CUS, dermaga Biringkassi, pabrik kantong, dan plant site Tonasa. Tahap selanjutnya tim SCM SMIG mengadakan rapat membahas hasil tinjauan lapangan di ruang rapat lantai 6 kantor pusat, Kamis, 21 Mei 2015.

Sesi terakhir, tim SCM melakukan presentase dari hasil evaluasi di ruang Auditorium kantor pusat, Jumat, 22 Mei 2015 dan dihadiri oleh Direktur Komersial PT. Semen Tonasa Ir. Tri Abdisatrijo, Direktur Produksi PT. Semen Tonasa, Ir. Toto Sudibyo, Direktur Komersial PT. Semen Indonesia Amat Pria Darma, tim SCM SMIG serta eselon 1, 2 dan 3 dari PT. Semen Tonasa.

Direktur Komersial PT. Semen Tonasa Ir. Tri Abdisatrijo yang membuka acara ini, dalam sambutannya mengatakan, dengan adanya tim SCM ini, diharapkan perusahaan akan lebih baik lagi kedepan dan bisa meningkatkan daya sains di Semen Indonesia Group, khususnya dalam persaingan semen yang sangat ketat saat ini. “SCM Ini merupakan program yang tepat disaat yang tepat” tambahnya.

Tri juga berharap agar implementasi supplay chain ini bisa berjalan lancar, teruatama dengan anggota-anggota yang sudah ada sekarang ini, dari PT. Semen Padang, PT. Semen Gresik dan PT. Semen Tonasa sendiri.

Di kesempatan yang sama, Ketua Tim SCM  Rudi Hartono menjelaskan bahwa, SCM Ini merupakan pekerjaan yang besar, dan tentunya hasil yang diarapkanpun juga besar. “Jadi hasilnya dari SCM itu ada dua, yaitu peningkatan revenue dan penurunan biaya,” urainya. (Humas.st/why)