Pelatihan menjahit merupakan pelatihan keterampilan yang cukup banyak diminati. Sebab peluang usahanya banyak dan potensi bisnisnya pun terbilang cukup menjanjikan. Berbekal kemampuan menjahit, seseorang bisa merintis usaha konveksi, jasa permak, bahkan menjadi designer.

Kerukunan Istri Karyawan Semen Tonasa mengadakan pelatihan menjahit mukena dan membuat aksesoris dengan para peserta ibu-ibu dari anggota Kerukunan Istri Karyawan Semen Tonasa. Pelatihan tersebut dilaksanakan Kamis 07 Februari 2019 bertempat di Perumahan Direksi.

Pelatihan menjahit tersebut dibuka oleh Penasehat KIKST Haeria Hakim Bambang Haryanto. Dalam sambutannya dihadapan peserta pelatihan, terdiri dari anggota KIKST dengan Tujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya para perempuan. Pelatihan menjahit ini juga sebagai upaya untuk memberikan kesempatan kepada para ibu yang tidak bekerja untuk menambah keterampilan.” ujarnya.

Ditambahkannya dengan diadakannya pelatihan ini maka diharapkan kedepan dapat terus dikembangkan lagi bakat keahlian yang telah diberikan sesuai dengan kemampuan dan kreasi diri masing-masing.

Haeria Hakim juga mengapresiasi antusiasme peserta selama mengikuti pelatihan. Ia juga berterimakasih kepada instruktur yang telah membagi ilmu kepada peserta pelatihan, urainya.

“Semoga pelatihan ini bermanfaat bagi ibu-ibu anggota Kerukunan Istri Karyawan Semen Tonasa. Dengan mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan baru, bisa menjadi modal berwirausaha. Sehingga dapat membantu ekonomi keluarga,” sebutnya.

Sementara itu, Ketua Kerukunan Istri Karyawan Semen Tonasa Inasritaty Alim Bakti sangat mengapresiasi atas apa yang dilakukan oleh Seksi Pendidikan dengan mengadakan pelatihan ini. Pelatihan ini dapat meningkatkan kemampuan kaum ibu dalam bidang menjahit, dan mampu membuka usaha sendiri untuk menambah pendapatan keluarga.

Lebih lanjut dikatakan, salah satu tujuan dilaksanakannya pelatihan menjahit ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi ibu – ibu yang tergabung dalam wadah Kerukunan Istri Karyawan Semen Tonasa, sehingga diharapkan mampu mengubah pola pikirnya untuk peningkatan kesejahteraan hidup keluarga dan masyarakat pada umumnya.

“Bahkan mungkin ke depannya dengan semakin diasah kemampuannya, ibu-ibu akan bisa mengembangkan usaha dan mempekerjakan beberapa karyawan, sebagai upaya membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitarnya,” katanya.

Herlina Hamid sebagai instruktur pada pelatihan ini mengungkapkan bahwa kegiatan yang kita laksanakan ini sangat bagus dan bermanfaat, dikarenakan bisa menghemat pengeluaran. Kita tidak membeli lagi keperluan mukena dan aksesoris karena sudah bisa memproduksi sendiri, urainya.

Pembuatan bros dan menjahit memerlukan ketelatenan tersendiri dan mari kita pergunakan kesempatan ini, dikarenakan kesempatan seperti ini tidak datang dua kali, tambahnya.

Humas.st