Pemenang kompetisi “Mimpi Millenials Untuk Indonesia” berkesempatan mengunjungi The Floating School yang merupakan pemenang utama “The 1st Most Millennials Hustler” Millennials Berkarya 2017 sebagai ajang yang digelar PT Semen Indonesia kerja sama dengan Kitabisa.com yaitu berekspresi dan berkontribusi aktif dalam memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan dan kepedulian masyarakat, sekaligus mengunjungi PT Semen Tonasa sebagai agenda dari kegiatan (25-26/11).

Rombongan yang terdiri dari PT Semen Indonesia, Kitabisa.com dan para pemenang “Mimpi Millenials Untuk Indonesia” serta dari PT Semen Tonasa bersama mengunjungi Pulau Satando yang merupakan salah satu tempat yang dijadikan The Floathing School dalam berbagi ilmu pelajaran ekstrakurrikuler kepada siswa yang ada disana.

Di Pulau Satando, baik para pemenang, Semen Indonesia dan Tonasa serta kitabisa.com berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada pada anak-anak penghuni pulau yang dipusatkan di pulau tersebut. Mereka pun antusias mengikuti ajaran dari para relawan.

The Floating School atau Sekolah Terapung sendiri adalah kapal semi tradisional yang menyediakan buku-buku, alat tulis, materi belajar, dan fasilitator yang akan berlayar ke pulua-pulau di Kabupaten Pangkep untuk memberikan workshop alam beberapa bidang, yaitu Komputer, Fotografi, Musik, Tari, Karya Daur Ulang, Seni Lukis, dan Menulis. The Floating School hadir dengan visi meningkatkan kualitas pemuda di kepulauan melalui workshop kreatif yang dapat meningkatkan kemampuan mereka berdasarkan minat dan bakat mereka.

The Floathing School sendiri adalah juara pada kompetisi Millennials Berkarya 2017 karena programnya yang sudah berjalan cukup lama, kegiatannya unik karena memberikan pendidikan ekstrakurikuler ke pulau-pulau, dan telah memberikan impact yang besar.

Menurut Pengakuan Rahmiana Rahman, S. Pd salah seorang pendiri dan pengurus The Floating School mengungkapkan, “Kami berinisiatif membuat The Floating School karena kami yakin anak-anak pulau perlu juga untuk mendapatkan pendidikan skill diluar mata pelajaran umum yang hanya ada di kota, dan peminatnya lumayan banyak, anak-anak pun antusias mengikuti jalannya pendidikan, namun yang masih menjadi kendala kita karena sampai saat ini kami hanya menyewa perahu untuk menjangkau pulau-pulau dalam melangsungkan kegiatan TFS ini. Mudah-mudahan saja kami bisa mendapatkan bantuan sehingga memiliki perahu sendiri dan TFS bisa berjalan lebih baik lagi,”harapnya.

Esoknya, setelah dari pulau Satando rombongan beranjak mengunjungi Kantor Pusat PT Semen Tonasa di ruang rapat R1 Lantai 3 untuk mengetahui lebih jauh tentang PT Semen Tonasa yang merupakan anak usaha dari PT Semen Indonesia sekaligus berkesempatan berkeliling melihat Plant Site, kemudian beranjak ke Makassar mengunjungi pameran seni Makassar Biennale, dan lanjut ke Benteng Rotterdam. (Humas.st/Why/Jr)