Sebanyak 38 Wartawan Bursa Efek Indonesia melakukan Plant Visit ke PT Semen Tonasa, Jum”at (20/05/2016). Kegiatan ini adalah merupakan program PT Semen Indonesia, dimana salah satu tujuannya selain sebagai sarana silaturahmi, juga menyampaikan informasi terbaru mengenai perusahaan melalui media.

Rombongan yang diketuai oleh Kepala Biro Komunikasi PT Semen Indonesia Sigit Wahono, diterima langsung di ruang rapat R1 Kantor Pusat oleh Direktur Utama PT Semen Tonasa Ir. Andi Unggul Attas, MBA, didampingi Direktur Produksi Ir. Joko Sulistiyanto dan Direktur Komersial Ir. Tri Abdisatrijo beserta jajaran Staf Pimpinan PT Semen Tonasa.

Kepala Biro Komunikasi PT Semen Indonesia Sigit Wahono mengutarakan tujuan kunjungan ini adalah untuk  lebih mengenal profil dan kondisi terkini dari PT Semen Tonasa, langkah-langkah yang dilakukan dalam menghadapi ketatnya persaingan industri saat ini, serta untuk melihat secara langsung aktivitas yang dilakukan oleh anak perusahaan PT Semen Indonesia ini.

Ditempat yang sama Direktur Utama PT Semen Tonasa Ir. Andi Unggul Attas, MBA menjelaskan tentang profil perusahaan PT Semen Tonasa kepada seluruh peserta plant visit yang hadir, dengan harapan agar para insan media dapat lebih mengenal tentang anak perusahaan PT Semen Indonesia ini.

Dalam penjelasannya, Andi Unggul Attas mengatakan bahwa, wilayah market share PT Semen Tonasa sebagai bagian dari PT Semen Indonesia adalah mencakup KawasanTimur Indonesia (KTI), yang memperoleh market share sebanyak 40% di wilayah tersebut.

Lanjutnya, “Salah satu strategi perusahan dalam meningkatkan pemasaran dan wilayah market sharenya adalah dengan adanya Packing Plant yang tersebar di seluruh KTI, yaitu di Samarinda, Banjarmasin, Calukan Bawang (Bali), Kendari, Palu, Bitung, Mamuju, Makassar, Ambon, dan Sorong, serta ada juga Packing Plant di daerah Pangkep sendiri, yaitu di Biringkassi” ungkapnya.

Dalam diskusi yang berlangsung, beberapa wartawan melontarkan pertanyaan kepada manajemen PT Semen Tonasa, dimana salah satu pertanyaannya adalah, harga semen di daerah papua menjadi mahal.

Alumni dari Universitas Hasanuddin ini pun menjawab, “Sebetulnya harga semen itu murah, namun yang membuatnya mahal adalah biaya distribusinya, sehingga untuk penjualan semen di daerah Papua menjadi mahal,” jelasnya.

Usai diskusi, rombongan ini pun kemudian melanjutkan plant visitnya dengan mengunjungi beberapa mitra binaan dari perusahaan berplat merah ini. Para insan media ini juga berkesempatan untuk melihat langsung pabrik PT Semen Tonasa dan juga pembangkit listrik serta pelabuhannya yang berada di Biringkassi. (Humas.st/Why)