PT Semen Tonasa kembali gelontorkan bantuan pinjaman modal usaha UKM yang sudah memasuki tahap IV tahun, Rabu, 24 Mei 2017, ruang rapat lantai 6 Kantor Pusat. Kegiatan ini merupakan program CSR Tonasa Bersaudara pada salah satu pilarnya yaitu Tonasa Mandiri.

Hadir dalam acara, Direktur Utama PT Semen Tonasa Ir, Andi Unggul Attas, MBA, Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Dewa Bochari, Kepala Departemen CSR dan Umum Ferry Djufry, SE, Kepala Biro PKBL Ir. Ilyas HM, Kepala Desar sekitar ring I Tonasa, dan para UKM penerima bantuan.

Dalam laporannya, Kepala Departemen Ferry Djufry, SE menjelaskan bahwa, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dan wujud tanggung jawab sosial perusahan terhadap pengembangan usaha kecil yang ada di wilayah ring I, II, dan III PT Semen Tonasa.

Lanjut Ferry, “Pada penyaluran tahap IV ini, perusahaan menyalurkan bantuan pinjaman sebanyak Rp 1,013 Miliar dari Rp 12,5 Miliar, yang diserahkan kepada 60 unit usaha terdiri dari 26 mitra baru dan 34 mitra lanjutan,” urainya.

Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Dewa Bochari mengatakan, “Kita telah mengetahui bahwa bantuan ini bersifat pinjaman, olehnya itu bantuan ini jangan digunakan untuk kebutuham konsumtif tapi digunakan dengan sebaik mungkin untuk pengembangan usaha,” tuturnya.

Ditempat yang sama, Direktur Utama PT Semen Tonasa Ir. Andi Unggul Attas, MBA juga berharap usaha yang dijalankan bisa lebih berkembang lagi, olehnya itu bantuan agar dipergunakan dengan sebaik-baiknya sehingga pinjamaan ini bisa menjadi berkah dan meningkatkan usaha.

Unggul menambahkan, “Karena pinjaman ini bukan hanya untuk UKM yang ada disini saja, tapi banyak UKM lain yang membutuhkan, olehnya itu harapan kami pinjaman ini dapat dikembalikan tepat waktu sehingga dapat dipergunakan orang lain yang juga ingin mengembangkan usahanya,” pungkasnya.

Lanjutnya, “PT Semen Tonasa juga selalu mengharapkan kesejahteraan UKM, karena salah satu penggerak ekonomi negara adalah para pengusaha-pengusaha kecil yang tidak terpengaruh oleh dampak ekonomi global,” urainya. (Humas.st/Why)