Sekitar 30 penyelam melakukan pemasangan blok sebagai wadah transplantasi terumbu karang di perairan Pulau Samatellu Desa Mattiro Walie Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara Kabupaten Pangkep, Selasa, 28  Juli 2015. Rombongan penyelam yang terdiri dari Popsa Dive Club, komunitas penyelam dari Pulau Selayar dan Makassar, serta para mahasiswa, kejaksaan dan kepolisian ini dipimpin oleh Kapolres Pangkep AKBP Mohammad Hidayat.

Kegiatan Transplantasi terumbu karang yang merupakan rangkaian HUT Bhayangkara ke-69 ini adalah inisiatif Kapolres Pangkep, dimana sebelumnya Mohammad Hidayat telah melakukan sidak di dalam laut. Dari sidak tersebut Hidayat melihat keadaan terumbu karang yang rusak, sehingga dia pun berinisiatif untuk melakukan transplantasi terumbu karang, dan mengajak pihak PT. Semen Tonasa untuk bekerjasama.

Pihak PT. Semen Tonasa  merespon baik kegiatan ini, melalui PT. PKM yang merupakan salah satu Afiliasi semen tonasa mengawali dengan membuat rangka atau media untuk mencetak blok berupa beton (22/7) yang akan dibentuk tulisan “Bhayangkara 69” dan “PT Semen Tonasa”, masing-masing terdiri dari 13 huruf. Blok ini dipasangkan pipa paralon sebanyak 1531 buah, pipa ini nantinya akan menjadi media untuk mengikat terumbu karang.

Selanjutnya blok ini dikirim langsung ke perairan Pulau Samatellu melalui Pelabuhan Biringkassi, dimana tim penyelam yang telah terbentuk akan melakukan pemasangan blok. Tim penyelam ini merupakan penyelam yang handal, peduli terhadap lingkungan, serta ingin turut berpartisipasi dalam melestarikan alam, utamanya adalah transplantasi karang yang ada di kab. Pangkep.

Huruf-huruf itu kemudian ditata dengan rapi dibawah dasar laut dengan kedalaman sekitar sepuluh hingga belasan meter. Dari situ para penyelam turun bergantian, saling bahu-membahu bekerjasama mengatur dan menempelkan atau mengikat benih-benih karang yang ada.

AKBP Moh. Hidayat berharap, dengan dilakukannya transplantasi terumbu karang ini, benar-benar akan bisa mempercepat pertumbuhan karang, karena pertumbuhan karang itu membutuhkan waktu yang sangat lama sekali, “1 cm itu bisa sampai mencapai 1 sampai 2 tahun, jadi kita memang harus pandai-pandai dalam melestarikan karang yang ada dilingkungan sekitar kita,” ujarnya. (Humas.st/Why)