Selangkah Lagi Geopark Maros Pangkep menuju UNESCO Global Geopark, Tim Asesor Luar Negeri akan datang ke Indonesia untuk melakukan penilaian.

Asesmen akan dilakukan selama tiga hari oleh dua orang asesor, yaitu Dr Martina Paskova, warga negara Ceko yang merupakan Asisten Profesor Geografi di University of Hradec Králové (Ceko). Paskova telah terlibat dalam gerakan geopark selama hampir empat belas tahun.

Asesor kedua adalah Jakob Wallge Hansen, warga negara Denmark yang merupakan Kepala Penjangkauan dan Pendidikan geopark Global UNESCO Odsherred dan Ketua Masyarakat Geologi Denmark. tim asesor akan melakukan asesmen selama 3 hari, terhitung mulai 15-17 Juni 2022.

Komite Nasional geopark Indonesia sendiri sudah melakukan pra-asesmen. Hasilnya, ada sejumlah catatan yang perlu ditindaklanjuti oleh Badan Pengelola geopark Maros Pangkep sebelum  menyambut asesor UNESCO.

Setidaknya, ada 17 halaman yang dipaparkan oleh Komite Nasional geopark Indonesia. Di antaranya terkait aspek kebersihan dan keamanan.

Hasil pra asesmen itu kami tindaklanjuti untuk dijadikan prioritas. Jadi antisipasi detail sudah dilakukan oleh Badan Pengelola geopark Maros Pangkep bersama dengan Disbudpar Sulsel, juga pemerintah kabupaten setempat.

Pada tahun  November 2017, geopark Maros Pangkep ditetapkan sebagai geopark Nasional oleh pemerintah pusat. Lalu pada tahun 2019, pemerintah pusat mengusulkan  geopark  Maros Pangkep untuk menjadi  kandidat  geopark  dunia.

“Ini jadi sebuah kehormatan karena saat ini ada 14 geopark nasional, dan 6 di antaranya sudah berstatus global, dan geopark Maros Pangkep menempati urutan pertama yang diusulkan menjadi kandidat global geopark UNESCO

Geopark sendiri adalah singkatan dari geological park atau taman bumi yang mencakup kekayaan geologi (geodiversity), biologi (biodiversity), hingga kebudayaan (culturaldiversity) yang ada di dalamnya, dan menurut Dedi, itu semua sudah dimiliki oleh geopark Maros Pangkep.

Dari sisi geodiversity, terhampar batuan purba berusia ratusan tahun yang menyimpan kekayaan geologi, terdiri dari batu gamping koral, batu gamping bioklastik, kalkarenit, dan lainnya.

Sementara dari sisi culturaldiversity, terdapat lukisan cadas tertua di dunia yang berumur sekitar 45 ribu tahun dan sampai sekarang masih dilakukan penelitian di dalam kawasan.

Dari sisi biodiversity, kawasan geopark dikelilingi dengan flora dan fauna endemik. Sebut saja burung rangkong dan kupu-kupu.

Di samping itu semua, kehadiran dua pabrik semen besar, yakni Semen Bosowa di Maros dan Semen Tonasa di Pangkep menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi. Pasalnya, pabrik semen rentan mengakibatkan kerusakan lingkungan.

Namun, Pemprov Sulsel memastikan bahwa kedua perusahaan sudah menyatakan komitmen bersama bahwa mereka tidak akan merusak, mengganggu, ataupun melakukan ekspansi ke wilayah yang menjadi kawasan geopark.

Bahkan, kedua  perusahaan  juga disebut sudah melakukan  upaya konservasi terhadap lingkungan di taman Kehati dan Geosite Bulu Sipong.

“Jika geopark Maros Pangkep berhasil tercatat sebagai warisan dunia UNESCO, maka kita semua punya tanggung jawab bersama untuk menjaga dan  melestarikannya.