Budidaya ikan nila dengan teknologi bioflok menjadi salah satu alternatif lain yang dapat diterapkan oleh para pembudidaya ikan saat ini. Teknologi Bioflok menjadi populer karena jika dibandingkan dengan sistem konvensional lainnya, sistem ini memiliki beberapa kelebihan. Bioflok lebih irit pakan dan masa panen lebih cepat.

Direktur PT Tonasa Tour & Travel (3T), Syamsul Rizal mengungkapkan pelaksanaan Budidaya Ikan Nila Teknologi Bioflok ini merupakan salah satu program pengembangan unit bisnis 3T, pelaksanaan program kegiatannya dimulai sejak bulan Maret 2020 sebagai pengelola. Dengan memanfaatkan bekas lahan tambang yang disulap sedemikian rupa untuk budidaya ikan nila, hanya saja Ini menggunakan teknologi bioflok karena ada keunggulan tersendiri dibanding sistem KJA atau Keramba Jaring Apung, urainya.

Teknologi Bioflok yang sekarang kita budidayakan ini menggunakan wadah dari bak terpal dengan diameter 4 dan dapat diisi ikan sebanyak 1000 ekor.  untuk saat ini baru empat bak dan rencananya adalah 120 bak wadah yang akan kita siapkan, ucapnya.

Keunggulan lain dari budidaya ikan teknologi bioflok ini kita bisa menghemat waktu budidaya, jika dengan  keramba itu bisa sampai 6 bulan baru panen sementara bioflok cukup 3 sampai 4 bulan kita sudah dapat di panen dengan berat 4 ekor ikan nila perkilonya, tambahnya.

Menyinggung soal pasaran Rizal mengatakan bahwa potensi pasar di Sulawesi Selatan yang masih begitu besar kebutuhan ikan nilanya, dan pengelolaannya masih terbatas karena rata-rata pembudidaya yang ada di Sulawesi Selatan umumnya masih menggunakan sistem Tambak atau Empang yang mana sangat tergantung dengan musim hujan, beda dengan teknologi  bioflok ketersediaan ikan bisa terjaga dan sementara ini sudah ada untuk industri yang siap bermitra dengan kami dimana kebutuhannya per 2 minggu paling sedikit 5 ton, ucapnya.

Sementara Kepala Biro Humas PT Semen Tonasa Andi Said Chalik, mengatakan bahwa keunggulannya dari teknologi budidaya ikan nila dengan teknologi bioflok, kita bisa menghemat pakannya. Ikan yang dihasilkan juga mempunyai kalori tinggi, protein tinggi intinya akan mempengaruhi kualitas ikan dan mutu, imbuhnya.

Menurutnya budidaya ikan nila tersebut sebagai salah satu kegiatan pemanfaatan lahan bekas tambang untuk mendukung program pencapaian proper PT Semen Tonasa. (Humas.st/Saf)