Bau wangi Hari Idul Fitri menyeruak ke dalam rumah-rumah umat Muslim melalui pintu bulan Ramadhan. Idul Fitri adalah waktu mekarnya taman dalam hati dan jiwa mukmin. Selama satu bulan penuh berpuasa mereka telah membersihkan hatinya dan mengeluarkan keburukan dari jiwa mereka. Dan kini tiba saatnya mereka merayakan kemenangan ini. Idul Fitri, hari kembalinya manusia ke fitrah suci mereka. Orang mukmin sibuk memanjatkan puji syukur kepada Allah atas moment penting ini dan bergembira karenanya. Mereka yang selama Ramadhan berhasil mengekang hawa nafsunya akan mencapai derajat keimanan yang tinggi dan mengecap kenikmatan maknawi serta spiritual. Oleh karena itu, perayaan hari kemenangan ini disebabkan oleh keberhasilan mereka menggapai derajat yang tinggi ini.

Direktur Utama PT Semen Tonasa Subhan, SE sebelumnya atas nama keluarga besar PT Semen Tonasa menyampaikan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah kepada seluruh masyarakat yang berada disekitar pabrik. “Atas nama manajemen PT Semen Tonasa kami menyampaikan Minnal Aidin Wal Faidzin, mohon maaf lahir dan bathin,” kata orang nomor satu di PT Semen Tonasa ini.

Shalat Idul Fitri itu diselenggarakan Panitia Tetap  Syiar Agama Islam Semen Tonasa bekerjasama dengan Panitia Hari Besar Islam (PHBI) PT Semen Tonasa.  Shalat Idul Fitri yang diselenggarakan di PT Semen Tonasa mengambil lokasi diarea Tonasa Park Eks Pabrik Tonasa 1, Rabu, 05 Juni 2019.

Imam Pribadi, S.Sos, M.Pd dalam khutbahnya menyampaikan ramadhan yang kita lepas hari ini, adalah bulan yang telah menempa, mengasah dan mengasuh jiwa kita selama sebulan. Bersamaan dengan perpisahan tersebut, kita sambut datangnya hari kelahiran kembali yakni hari Idul Fitri, fitrah yang dapat membentuk kepribadian muslim dengan segala identitas dan dedikasinya yang tinggi. Kita sambut kelahiran kesucian fitrah di bulan syawal ini, setelah berlalunya Sembilan bulan dari peredaran tahun hijriah, sejak bulan Muharram hingga Ramadhan dan sebagaimana dahulu telah berlalunya Sembilan bulan dalam kandungan ibu kita, urainya.

Ia menambahkan, beridul fitri dalam arti kembali kepada agama yang benar menjadikan hubungan kita dengan Tuhan selalu baik, sehingga tidak terjadi pelanggaran-pelanggaran yang kecil atau besar dalam ketentuan-ketentuanNYa. Agama yang mempertebal tenggang rasa sehingga terhapuslah dendam, dengki, dan prasangka yang tak beralasan antara sesama manusia dan yang ada hanya rasa kasih sayang dan cinta serta kesadaran dan keinsafan bahwa lautan lebih luas dari daratan, kebutuhan hidup seseorang hanya dapat terpenuhi melalui bantuan orang lain.