Setelah sukses launching buku beberapa waktu lalu di Jakarta, Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Dwi Soetjipto melakukan bedah buku yang ditulisnya di Kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Jum’at (21/2/14). Buku setebal 318 halaman yang diterbitkan oleh Kompas tersebut berjudul “Road to Semen Indonesia Transformasi Korporasi Mengubah Konflik menjadi Kekuatan”.

Acara bedah buku “Road to Semen Indonesia” juga menghadirkan beberapa narasumber diantaranya, DR. Ir. Muhammad Said Didu mantan Sekretaris Menteri BUMN, Ir. Andi Unggul Attas, MBA Direktur Utama PT Semen Tonasa, DR. Marsuki, DEA. Dosen Senior di Universitas Hasanuddin dan anggota Badan Supervisi Bank Indonesia (BI), DR. Muh. Idrus Taba, SE, Msi serta sebagai moderator Rektor Universitas Hasanuddin, Prof. DR. dr. Idrus A Paturusi. Peserta bedah buku dan undangan yang hadir pun beragam mulai dari Guru Besar, Dosen, Mahasiswa, pengusaha hingga karyawan.

Dwi Soetjipto mengatakan, buku ini ditulis dengan alur bertutur, mengisahkan perjalanannya selama memimpin BUMN PT Semen Indonesia (persero) Tbk. Berbagai kisah disajikan mulai dari konflik, tantangan memperbaiki kinerja perusahaan, menyatukan berbagai perbedaan, mengawal proses transformasi, hingga upaya pencapaian visi menuju BUMN ”world class engineering company”. “Buku ini sarat dengan tulisan bernuansa knowledge serta strategic management, diselingi dengan data statistik, sehingga layak bila dijadikan karya ilmiah untuk digunakan sebagai kajian utama dalam diskusi atau seminar,” urainya.

Hal yang menarik dalam buku ini, Dwi Soetjipto mengajak pembaca untuk mendalami perjalanan hidupnya memimpin perusahaan. Ia seolah memberi pesan tidak langsung, bahwa seorang pimpinan, tidak bisa hanya sekadar duduk di kursi nyaman dan hangat, namun harus berani menanggung risiko atas jabatan yang dipegang.

Contohnya saat menceritakan Semen Padang yang bergejolak di awal perjalanan korporasi. Situasi itu menjadi tantangan bagi Dwi untuk mencoba berbagai macam strategi agar roda manajemen perusahaan bisa bergulir dan kembali berproduksi. Ia tak patah arang dan berjuang karena yakin langkahnya benar.

Berhasil membalikkan kondisi perusahaan Semen Padang dari terpuruk menjadi untung, mengantarkannya ke tantangan lebih besar yaitu memimpin Semen Gresik Grup pada saat itu. Ia mulai menjalankan strategi transformasi, berbagai persoalan diidentifikasikan seperti resistensi karyawan, konsolidasi operasional, corporate culture dan persoalan-persoalan lain. Satu persatu persoalan diselesaikan melalui jajaran manajemen di bawahnya. Banyak keputusan strategis dihasilkan sehingga roda operasional serta sinergitas holding Semen Indonesia Group saat ini dapat bergerak. “Dalam buku ini, saya mengajak pembaca untuk mengerti dan membayangkan serta menjadi pelaku seandainya pembaca menjadi salah satu manajemen di Semen Indonesia Group. Saya menulis dengan alur cerita yang seakan-akan pembaca juga bisa melakukan hal yang sama jika duduk di kursi yang ditempatinya,” terangnya.

Kunci sukses dalam buku ini adalah sinergi. Sinergi dengan tim yang dibentuk, serta sinergi dengan tim lain yang mendukung langkah-langkah strategis dalam menjalankan roda manajemen.

Selain sinergi, buku ini memberikan penekanan yang sangat penting pada kata inovasi. Dalam buku ini diulas sangat cermat dan cerdas, bagaimana dua kata tersebut (sinergi dan inovasi) menjadi kunci perjalanan Dwi Soetjipto memimpin perusahaan. Dwi mengajak pembaca untuk menyetujui bahwa perusahaan dapat berjalan dengan baik secara berkelanjutan dengan adanya sinergi dan inovasi.

Dwi Soetjipto menjelaskan, inovasi dimunculkan paralel dengan sustainably dan continuously perusahaan. Secara logika perusahaan harus sustain dan continuos, maka resep untuk itu adalah inovasi, tanpa inovasi maka perusahaan hanya akan menjadi barang tua yang teronggok di tempat sampah. Salah satu implementasi inovasi adalah pembentukan Centre of Engineering (COE) dan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Semen Indonesia (STIMSI). Satu hal yang perlu dicatat, inovasi adalah alat utama mendukung implementasi kebijakan perusahaan serta menjaga competitiveness perusahaan.

“Buku ini sangat bagus untuk jadi bahan kajian dalam melakukan sinergitas pembentukan holding company. Tidak hanya membuktikan bahwa perbedaan antar perusahaan dapat diselesaikan, namun juga menunjukkan bahwa langkah bersama dapat mewujudkan peningkatan produktivitas perusahaan,” ungkapnya. (saf)